agen idn sport

Cari Blog Ini

Selasa, 28 Desember 2021

Mengenal Post-coital Dysphoria, Sindrom yang Bikin Hubungan Seks Jadi Menyedihkan

Mengenal Post-coital Dysphoria, Sindrom yang Bikin Hubungan Seks Jadi Menyedihkan

Riswinanti Permatasari | Agen Idn Sports, 07 Dec 2021 22:00 WIB
 
Agen Idn Sports - Bagi sebagian besar pasangan, orgasme menjadi salah satu indikator hubungan seks yang berkualitas. Meski demikian, hal ini tidak berlaku untuk penderita sindrom post-coital dysphoria. Mereka justru merasa sedih, cemas, kesepian, bahkan merasa bersalah setelah melakukan hubungan.

Diakui atau tidak, hal ini sudah jadi rahasia umum yang banyak terjadi di masyarakat, terutama pada perempuan. Sebenarnya apa itu sindrom Slot pulsa tanpa potongan post-coital dysphoria? Apa penyebab, dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan berikut ini! 

Apa Itu Post-coital Dysphoria?


Ilustrasi Post-coital Dysphoria/Foto: Pixabay.com/3938030

Sindrom ini juga dikenal dengan istilah post-coital tristesse (PCT), yaitu kecenderungan untuk merasa sedih, cemas, bahkan merasa bersalah pasca mencapai orgasme. Perasaan ini tak hanya muncul pasca melakukan hubungan, namun juga setelah penderita melakukan masturbasi. 

Dalam studi yang dilansir oleh Slot pulsa tanpa potongan Healthline, kondisi ini dialami oleh 46 persen perempuan dan 41 persen laki-laki. Dalam survei, para responden mengaku pernah mengalami perasaan tersebut setidaknya sekali seumur hidup. Bukan hanya rasa sedih dan cemas, beberapa Agen Idn Sports mengaku merasa marah setelah mencapai orgasme pasca berhubungan intim dengan alasan yang sulit dijelaskan.

Tanda-tanda Post-coital Dysphoria


Ilustrasi Post-coital Dysphoria/Foto: Pexels.com/Kat Smith

Sebagaimana disebutkan di atas, PCD/PCT bisa menimpa siapa saja tanpa memandang jenis kelamin. Tanda-tandanya adalah ada rasa tidak nyaman atau emosi negatif yang muncul pasca melakukan hubungan seks maupun masturbasi. Kondisi ini mungkin sangat rumit karena penderita mungkin tak bisa menjelaskan alasan mengapa mereka merasa tidak nyaman.

Beberapa Agen Idn Sports orang, terutama perempuan, menunjukkan ekspresi ini dengan cara menangis. Sedangkan beberapa orang menunjukkan sikap marah dan kurang bersahabat pasca mencapai orgasme. Hal ini jelas bukan hal yang normal mengingat orgasme seharusnya memberikan ketenangan dan kebahagiaan pada seseorang.

Penyebab Post-coital Dysphoria


Ilustrasi Post-coital Dysphoria/Foto: Pixabay.com/Anemone123

Penyebab munculnya rasa tidak nyaman pasca berhubungan seks memang sulit dijelaskan. Namun dalam berbagai penelitian, diperkirakan ada beberapa hal yang memicu sindrom post-coital dysphoria, sebagai berikut:

  • Pengaruh hormon. Saat melakukan hubungan intim atau masturbasi, hormon cinta akan muncul lebih banyak karena stimulasi. Namun setelah mencapai orgasme, kadar hormon akan kembali normal dan berimbas pada perubahan emosi.
  • Kesiapan individu. Beberapa ahli juga mengungkapkan bahwa emosi negatif muncul lantaran individu tersebut sebenarnya belum siap secara mental untuk melakukan hubungan intim. Akibatnya, orgasme justru memicu rasa bersalah.
  • Trauma masa lalu. Kekerasan seksual atau pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu juga diduga menjadi pemicu sindrom ini.

Cara Mengatasi


Ilustrasi Post-coital Dysphoria/Foto: Pexels.com/Rafael Barros

Jika hal ini terjadi, jangan khawatir dan sedih berlebihan. PCD bukan sesuatu yang perlu disangkal atau dirahasiakan. Kadang seseorang harus mampu menerima dirinya sendiri agar mampu bangkit kembali. Sadness is not a sin.

Namun jika kesedihan dan rasa marah muncul berlarut-larut, ada baiknya meminta bantuan pada tenaga profesional yang mampu menangani masalah seputar sindrom Slot pulsa tanpa potongan post-coital dysphoria. Jangan sampai kondisi ini mengganggu kehidupan seks yang harusnya indah sehingga jadi penuh dengan kesedihan.